Kami di pertemukan tanpa kesengajaan. Waktu itu aku sedang berada di fase sudah tidak ingin berpcaran. Sampai pada suatu saat, aku menjadi pemateri KURMER untuk guru guru MTs Darut Taqwa. Aku mengajar selama 7 hari untuk seluruh guru. Sampai di hari ke 5 ada salah satu guru yang meminta diajari secara langsung. Di saat itu lah bercandaan di mulai. Beliau adalah bu Kholifah salah satu guru senior yang menjadi perantara kami bertemu. Beliau tiba-tiba ingin menjadikan aku sebagai menantunya. Tetapi beliau hanya memiliki anak laki laki. Sampai pada akhirnya beliau mengenalkan kami. Mas'udatul Maghfiroh, dia adalah wanita yang sekarang menjadi sayapku untuk terus mengepak menggapai impian. Tanpa di sadari waktu itu aku mengiyakan untuk dikenalkan. Sampai pada akhirnya tanggal 22 agustus kami bertemu. Aku tidak memiliki ekspektasi untuk menikah. Aku ditanya terkait perkenalan ini dan aku jawab "jika orang tuaku setuju aku juga setuju" Tetapi saat bertemu dia ada satu hal yang membuatku yakin untuk membangun rumah tangga bersamanya. Sorot matanya yang sampai saat ini selalu membuatku nyaman. Sampai pada akhirnya tanggal 23 Oktober aku menceritakan semua kejadianku selama bertemu dia kepada orang tuaku. Alhamdulillah detik itu juga aku mendapatkan restu. Beberapa hari setalah itu aku bertamu ke rumah dia. Pada awalnya aku benar benar gugup dan bahagia bisa bertemu dengan ke dua orang tuanya. Disana aku langsung di tanya oleh mertuaku "sudah siapkah dengan pernikahan.